Kriteria Seorang Imam


Siapakah yang layak menjadi imam solat?

 Diriwayatkan hadith daripada Abi Masud (r.a) (iaitu Abdullah bin Mas’ud) berkata: ‘Bersabda Rasulallah (s.a.w): ‘ Menjadikanlah oleh kamu sekelian (yakni, hendaklah kamu jadikan atau angkat seseorang menjadi) imam kamu orang yang lebih pandai membaca Kitab Allah (a.w) (yakni, terbaik dalam membaca surah-surah al-Quran); maka jika ada sama mereka dalam kepandaian bacaan, maka mendahulukan oleh kamu (yakni, pilihlah) orang yang lama bertempat di qariah itu; maka jika sama lamanya dalam menjadi ahli qariah, maka dahulukan (yakni, pilihlah) orang yang lebih banyak ilmunya mengenai ilmu as-Sunnah (yakni, faqih tentang al-Hadith); maka jika sama dalam ilmu mereka mengenai ilmu as-Sunnah, maka mendahulukan (yakni, pilihlah) yang lebih tua antara mereka.’ [Hadith an-Nasa’i] Hadith tersebut menyebutkan urutan penentuan siapa yang wajar menjadi imam untuk solat bagi sesuatu qariah umat itu.

§ Pertama, dari kalangan mereka yang layak dipertimbangkan dijadikan imam, hendaklah dipilih seseorang yang paling pandai membaca al-Quran (membaca dari segi sebutan, makhraj huruf dan tajwidnya, tetapi tidak semestinya hafiz), jika ramai yang sedemikian, maka ambil atau pilih orang yang terbaik dari kalangan mereka;

§ Kedua, jika ramai yang sama pandai membaca al-Quran, maka lihat pulalah (yakni, pilihlah) seorang yang terdahului menetap di qariah tersebut (atau kampong tersebut);

§ Ketiga, jika sama masa menetap di qariah tersebut, maka lantiklah orang yang paling alim dalam ilmu as-Sunnah (yakni, Ilmu al-Hadith); dan

§ Keempat, jika dalam kes sedemikian ramai pula yang faqih dengan as-Sunnah, maka hendaklah diangkat menjadi imam orang yang lebih tua antara mereka.


0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...